Kupi Beungoh
Redenominasi: Tiga Nol Syahid, Uang Gelap Tersesat di Jalan Terang
Redenominasi rupiah bukan lagi soal menulis angka lebih mudah, ini adalah alat untuk mengembalikan martabat ekonomi bangsa.
Sanering memangkas daya beli drastis, sedangkan redenominasi hanya menyederhanakan angka tanpa mengubah nilai riil.
Seribu rupiah lama menjadi satu rupiah baru, tetapi daya beli tetap sama.
Kesalahan terbesar bukan angka, melainkan persepsi publik.
Pemahaman yang tepat membuat angka baru menegaskan disiplin moneter dan integritas fiskal, bukan menimbulkan kegaduhan psikologis.
Baca juga: Wacana Redenominasi Rupiah Kembali Mencuat, Ini Daftar Negara yang Pernah Melakukan Redenominasi
Pelajaran dari Dunia
Sejarah mencatat kegagalan Indonesia di awal kemerdekaan karena inflasi tinggi, fiskal lemah, dan rendahnya kepercayaan publik.
Pengalaman dunia memberi pelajaran penting. Turki (2005) berhasil melakukan redenominasi karena inflasi terkendali, fiskal stabil, dan sistem pembayaran digital siap.
Brasil (1994) dan Polandia (1995) sukses berkat sosialisasi bertahap dan kesiapan infrastruktur keuangan modern.
Sebaliknya, Venezuela (2018) gagal karena inflasi meroket, tata kelola buruk, dan sosialisasi publik gagal total.
IMF dan World Bank menegaskan, redenominasi hanya berhasil bila stabilitas ekonomi, digitalisasi sistem pembayaran, dan komunikasi publik berjalan efektif.
Sekali lagi, kesalahan terbesar bukan angka, tetapi persepsi keliru.
Baca juga: Belajar dari Asing, Redenominasi Tak Selalu Manis, Turki Sukses, Zimbabwe Justru Berujung Kegagalan
Uang Gelap: Ancaman Nyata dan Moral
Ketika semua uang lama harus ditukar melalui perbankan resmi, pemilik dana gelap menghadapi dilema: biarkan uang hangus atau bawa ke perbankan dan jelaskan asal-usulnya.
Di sinilah KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti-Money Laundering) bekerja: verifikasi identitas, penelusuran sumber dana, dan pelaporan transaksi menciptakan jejak yang tidak disukai ruang gelap.
Ancaman nyata muncul ketika uang gelap mencoba melarikan diri ke aset digital anonim, seperti kripto atau stablecoin.
Tanpa regulasi kripto yang jelas dan kerja sama internasional, operasi pembersihan moneter bisa sia-sia.
Redenominasi tanpa regulasi kripto dan forensik digital adalah langkah setengah jadi, bahkan berisiko.
Baca juga: Redenominasi Rupiah Kapan Diterapkan? Purbaya: Itu Urusan BI, Jangan Gue yang Digebukin
Resiko Praktis dan Solusi Cardas & Terukur
Redenominasi rupiah
Menteri Keuangan Purbaya
kupi beungoh
opini serambinews
Serambi Indonesia
Serambinews
berita aceh hari ini
redenominasi adalah
redenominasi rupiah adalah
redenominasi uang adalah
| Tata Kelola dan Sistem Akuntansi Masa Sultan Iskandar Muda dalam Perspektif Good Governance Modern |
|
|---|
| BPJS Ketenagakerjaan Syariah di Bumi Serambi Mekkah |
|
|---|
| Menjaga Indonesia dari Paham Agama Keras |
|
|---|
| Kemandekan Investasi dan Industrialisasi di Aceh, Bagian I |
|
|---|
| Globalisasi dan Alam Gayo: Antara Kemajuan dan Ancaman Hijau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/M-Nasir-cahaya-peradaban-september-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.