Kupi Beungoh
Melupakan MoU Helsinki, Apa Tidak Salah Bung Benny K. Harman?
MoU Helsinki bukan sekadar dokumen, melainkan narasi besar baru yang memberi rakyat Aceh mimpi tentang kesejahteraan
Sedangkan dengan ritual bunuh diri dan misi bunuh diri, Jepang terbukti bisa dikalahkan.
Baca juga: Menanggapi Ejekan Benny K Harman terhadap Perdamaian Aceh dan Kata Helsinki
Mari Menjaga Narasi Damai
MoU Helsinki adalah narasi transformatif.
Ia menggeser imajinasi kolektif dari perlawanan (berani mati) menuju kesejahteraan (berani hidup mulia).
Ia memberi rakyat Aceh ruang untuk bermimpi tentang sekolah yang lebih baik, rumah sakit yang lebih layak, dan ekonomi yang lebih adil.
Fahri Hamzah, dalam acara Ngobrol Opini Terkini (Ngopi) GPS di Warkop SMEA Premium Jeulingke, Banda Aceh, Minggu 17 September 2023 mengatakan, mimpi-mimpi itu akan terwujud, bila Aceh lebih agresif dalam membangun ekonomi rakyat, bukan semata berani mengeksploitasi alam.
Baca juga: Aceh, Dana Otsus, Janji 10 Triliun, dan Anjuran Fahri Hamzah
Ia juga memberi Indonesia kesempatan untuk menunjukkan bahwa republik ini mampu merawat perdamaian, bukan hanya menuntut loyalitas, apalagi sekedar mengambil kekayaan alamnya.
Kesimpulannya jelas.
MoU Helsinki bukan hanya roh perdamaian, melainkan narasi besar baru yang melanjutkan jejak Ikrar Lamteh.
Menghormatinya berarti menjaga kepercayaan rakyat pada jalan damai.
Menghapusnya berarti mengajak Aceh kembali ke masa lalu yang penuh luka, sekaligus meruntuhkan harapan bahwa narasi damai bisa dipercaya.
Ini sama seperti mengajak melupakan Susilo Bambang Yudhoyono, Yusuf Kalla, dan semua yang pernah bahu membahu menyusun narasi baru Aceh, juga Indonesia.
Di sinilah saya sependapat dengan Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, MA.
Silakan evaluasi Dana Otsus, jika memang salah urus yang harus dikoreksi.
Tetapi jangan pernah menyeru rakyat Aceh untuk menanggalkan ingatan atas MoU Helsinki.
Sebab jika ingatan itu dipadamkan, maka Aceh kehilangan narasi besar barunya, dan Indonesia kehilangan kesempatan untuk menunjukkan bahwa perdamaian bisa menjadi energi kebangsaan.(*)
Baca juga: Benny K Harman dan MoU Helsinki: Dari Empati ke Sinisme Sarkastik
*) PENULIS adalah Pemerhati Politik dan Pemerintahan. Berdomisili di Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
Benny K Harman
MoU Helsinki
Memori MoU Helsinki
Revisi UUPA
kupi beungoh
Risman Rachman
Serambi Indonesia
opini serambi hari ini
berita aceh terkini
| Menemukan Harapan di Geurutee |
|
|---|
| Aceh, Dana Otsus, Janji 10 Triliun, dan Anjuran Fahri Hamzah |
|
|---|
| Redenominasi Rupiah, Berkaca dari Redenominasi Lira Turkiye |
|
|---|
| Menanggapi Ejekan Benny K Harman terhadap Perdamaian Aceh dan Kata Helsinki |
|
|---|
| Jauhi Zina dan LGBT: Karena Itu Merusak Diri, Keturunan, Agama, Nusa dan bangsa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Risman-A-Rahman-4-pulau-kembali.jpg)