Viral Medsos

Punya Kehidupan Memprihatinkan, Kakek Mawardi "Bahasa Aceh Jeut Droen?" Dibanjiri Doa Warganet

Mengetahui kehidupan memprihatinkan sang kakek, warganet pun kini beramai-ramai mengalirkan untaian doa dan harapan untuk kebaikannya.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Serambi Indonesia
Sosok Mawardi (55), warga Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie Aceh Besar, menyedot perhatian warganet dalam tiga hari terakhir. Video yang merekam momen Kek Mawardi bertanya “Bahasa Aceh jeut droenneuh” saat diwawancarai wartawan Serambinews.com, beredar luas di media sosial dan layanan berbagi pesan. 

SERAMBINEWS.COM - Sosok kakek Mawardi, yakni pria bertanya "Bahasa Aceh Jeut Droen?" belakangan ini memang tengah menjadi sorotan warganet.

Kakek Mawardi berhasil menarik perhatian warganet khususnya di Aceh dan kini menjadi viral.

Karena pertanyaan dadakannya ditengah-tengah video wawancaranya dengan seorang wartawan dari Serambinews.com, Asnawi Luwi.

Ketika itu, Kakek Mawardi menjadi salah satu narasumber yang diminta keterangannya oleh Serambinews,com, soal fenomena alam tanah bergerak yang terjadi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Berkat pertanyaan spontannya itu, video yang sejatinya murni produk jurnalistik ini pun mendapat perhatian luas oleh netizen.

Video ini langsung viral, hanya beberapa jam setelah diunggah di kanal YouTube Serambi on TV, Instagram dan Facebook Serambinews.com pada Kamis (21/1/2021).

Bahkan, ada yang memotong video tersebut sampai pada detik-detik saat sang kakek melontarkan pertanyaannya, "Bahasa Aceh Jeut Droen?".

Baca juga: Video Kakek Bertanya Bahasa Aceh Jeut Droen? Viral di Medsos, Begini Kisah di Baliknya

Baca juga: Pria Tanya Bahasa Aceh Jeut Droen? Hingga Videonya Viral Itu Ternyata Kehidupannya Memprihatinkan

Menyusul setelah dirinya menjadi viral, Serambinews.com menyempati singgah di kediaman Kakek Mawardi pada Sabtu (23/1/2021), sembari melihat situasi fenomena alam tanah bergerak di Gampong Lamkleng Kecamatan Cot Glie.

Dalam kesempatan itu pula, keseharian sang kakek barulah terungkap, bahwa sebenarnya dia memiliki kehidupan yang memprihatinkan.

Rumah sederhananya tak memiliki WC, bahkan untuk tidur saja beralaskan tikar yang langsung dibentangkan di atas lantai semen rumah bantuannya.

Di rumahnya, Kakek Mawardi juga tidak memiliki kasur sebagai alas tidurnya bersama keluarga.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Kakek Mawardi tinggal di Gampong lamkleng Kecamatan Cot Glie Aceh Besar.

Kakek Mawardi juga merupakan salah satu kepala dusun (Kadus) di desa yang saat sedang mengalami fenomena alam tersebut.

Diakuinya, posisi itu sudah dia jalani selama 15 tahun lamanya.

Selain sebagai Kadus, Mawardi mengaku bekerja memelihara empat kerbau dan tiga sapi milik orang lain, dengan perjanjian bagi hasil bersama pemilik ternak itu.

Baca juga: Fenomena Alam Tanah Bergerak, Gampong Lamkleng Ditetapkan Sebagai Daerah Siaga Darurat

Baca juga: Hari Ini, Tanah Bergerak di Lamkleng Turun 50 Sentimeter, Total Penurunan Sudah Mencapai 4 Meter

Memang rumahnya tidak menjadi korban tanah bergerak di gampong itu, namun kehidupan sang Kadus ini memprihatinkan

Saat wartawan Serambinews.com Asnawi Luwi berkunjung ke kediamannya, rumah bantuan sederhana yang dihuni Kakek Mawardi tidak menunjukkan keberadaan WC.

Jika hendak menggunakan toilet, baik sang kakek, istrinya Zuariyah dan lima anak mereka, empat lak-laki dan satu perempuan harus pergi ke toilet umum di desa tersebut.

Itupun, ia dan keluarganya harus mengantre dengan warga lain jika hendak menggunakan fasilitas MCK umum di gampongnya.

Mereka juga masih menimba air sumur yang ditampung diember, tak ada mesin air untuk menarik air dari sumurnya itu.

Mengetahui kehidupan memprihatinkan sang kakek, warganet pun kini beramai-ramai mengalirkan untaian doa dan harapan untuk kebaikannya.

Baca juga: Dulu Jokowi Berjanji Stop Impor Daging Sapi Hingga Turunkan Harga, Bagaimana Kenyataannya Sekarang?

Untaian doa dan harapan itu terlihat membanjiri kolom komentar postingan video wawancara terbaru wartawan Serambinews.com, Asnawi Luwi bersama Kakek Mawardi, yang diunggah di kanal YouTube Serambi On Tv, Facebook dan Instagram Serambinews.com pada Sabtu (23/1/2021).

"Semoga kakek mawardi yg lgi viral ini bs dapat bantuan brupa lembu atau kerbau, smoga ada org yg baik hati membantu kakek mawardi. Bek bantuan dr pmerintah slalu salah sasaran," tulis salah satu netizen.

"Sehat sabe, mudah raseuki abuwa (sehat selalu, mudah rezekinya kakek)," doa dari netizen lainnya.

Kakek Mawardi pun mengaku sangat berterimakasih jika pemerintah atau pihak donatur bersedia membantu memberinya ternak.

Dengan demikian, hasilnya lebih banyak karena tak perlu bagi hasil.

Baca juga: Kronologi & Fakta Tanah Bergerak di Aceh Besar, Amblas sampai 3,5 Meter tapi Sebabnya Masih Misteri

Baca juga: Tenda Pengungsi di Lokasi Tanah Bergerak Gampong Lamkleng Sering Diterbangkan Angin

Menurutnya, sebagian orang lain ada yang mendapat bantuan ternak dari pemerintah.

"Kalau ada yang kasih ternak, ya Alhamdulillah," ucapnya singkat.

Disisi lain, ada pula netizen yang menanggapi jawaban dari Kakek Mawardi saat menjelaskan mengenai hewan ternak yang dia pelihara dalam Bahasa Aceh.

Banyak netizen yang mengaku terhibur mendengar jawabannya, dan menyebut kakek Mawardi memiliki sisi humoris.

Kisah di balik viralnya video Kakek Mawardi

Seperti diberitakan sebelumnya, video yang merekam momen seorang kakek bertanya "bahasa Aceh jeut droen?" dalam dua hari ini, beredar luas media sosial dan fasilitas berbagi pesan dan video.

Video yang sudah diedit ulang itu adalah momen ketika seorang kakek diwawancarai wartawan Serambinews, mengenai kronologis pondasi jembatan gantung di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar yang ambruk karena banjir.

Sejatinya, video itu murni produk jurnalistik untuk memberitakan kondisi pondasi jembatan gantung Lamkleng yang ambruk karena terkikis air.

Namun tak disangka, video yang diunggah di kanal YouTube Serambi on TV, Instagram dan Facebook Serambinews.com pada Kamis (21/1/2021) ini, mendapat perhatian luas netizen.

Gara-garanya adalah pertanyaan sang kakek yang menjadi narasumber dalam video itu.

Baca juga: BERITA POPULER - Sosok Umi Nadia Istri Syekh Ali Jaber, Pria Bertanduk hingga Gadis Aceh Dibunuh

"Bahasa Aceh jeut droen," tanya kakek bernama Mawardi, menanggapi saat wartawan Serambinews.com bernama Asnawi Luwi, menanyakan pendapatnya tentang kondisi jembatan tersebut.

Wajah Pak Mawardi menyunggingkan senyum, pertanda ia serius dengan pertanyaannya itu.

Mungkin Mawardi lebih gampang memberi penjelasan dalam bahasa Aceh.

Video ini langsung viral, hanya beberapa jam setelah video ini dipublish di channel Serambi on TV, akun Facebook Serambinews.com, Instagram, dan akun TikTok Serambinews.com.

Bahkan, ada yang memotong video itu hanya sampai pada pertanyaan "bahasa Aceh jeut droen".

Baca juga: Hukum Menikahi Anak Perempuan Hasil Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Sebut nama Ayah Demi Menutup Aib?

Tidak ada yang salah dalam video yang sudah diedit dan dipotong tersebut, hanya saja telah menghilangkan tujuan untuk memberitakan kondisi jembatan gantung di Lamkleng, yang menjadi sarana transportasi masyarakat setempat.

Nmaun demikian, video asli yang diposting di Serambi on TV, Facebook, Instagram, dan TikTok Serambinews.com, juga ikut viral.

Pada Instagram Serambinews.com, sampai hari ini Jumat (22/1/2021) videonya telah disaksikan hampir 32 ribu tayangan.

Warganet dari Aceh juga turut mengomentari pertanyaan Mawardi, mengatakan bahwa pertanyaan kakek tersebut cukup membuat gelak tawa.

Postingan pada Instagram Serambinews terkait pondasi jembatan gantung di Gampong Lamkleng, Kuta Cot Gllie, Aceh Besar mendapatkan berbagai respon.

Baca juga: Mendengar Tangisan Sang Anak di Tengah Malam, Ibu Temukan Hewan Ini Sedang Mengigit Tangan Putranya

Pada video, wartawan Serambinews.com bertanya mengenai harapan Mawardi terkait pondasi jembatan ambruk.

"Apa harapannya pada Balai Sungai dan Pemerintah?," pertanyaan wartawan.

Mendapat pertanyaan demikian, kakek Mawardi terdiam dan terlihat kebingungan, dengan terbata-bata ia refleks bertanya dengan bahasa daerah.

Kakek tersebut lantas balik bertanya ''Bahasa Aceh jeut droen?' (Kamu bisa Bahasa Aceh?).

Mendapat pertanyaan demikian, wartawan Asnawi Luwi kaget dan lantas menjawab 'jeut' (bisa) lantas percakapan pun beralih pada bahasa Aceh.

Pak Mawardi lebih nyaman berbahasa Aceh.

Sebelumnya percakapan antara wartawan dengan Mawardi memakai bahasa Indonesia.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Conor McGregor Tersungkur hingga Kalah TKO, Dustin Poirier Cetak 2 Rekor

Namun, karena tidak nyaman dan sehari-hari menggunakan bahasa Aceh, ia lantas ingin berbicara dengan bahasa Aceh.

Video yang diunggah oleh Serambinews.com, mendapat perhatian, sehingga beberapa pengguna medsos lain memotong dan membagikannya pada medsos.

Sehingga, video memperlihatkan Mawardi dengan wartawan Serambinews.com menjadi pembicaraan warga Aceh.

Beberapa pengguna medsos lain pun turut membagikan video kakek Mawardi.

Serta kolom komentar medsos Serambinews turut mengundang percakapan warganet.

Baca juga: Suami Bekukan Mayat Istri Karena Sulit Terima Kematian Istri Akibat Kanker, Berharap Kembali Hidup

Beberapa komentar warganet pada Instagram Serambinews.com.

"Alah hai min Kon bahasa Aceh kacruek aju Ngon ureung tuha," primacell240.

"lah hana ikheun , bahasa inggreh jeut droen, patah ku khem," rezafitriandar.

"Logat Abuwa nyan lage Aceh Utara lagoe. "Long", wartawan pih lage nyan cit "pue" husnulkhaleil.

"Kearifan lokal," feisalhardiansyah.

"Sangat polos. Gak da filter.... real no pencitraan," ummialifstore. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved