Kupi Beungoh

Upaya Melawan Ancaman HIV di Aceh

kubu yang menolak  melihat Permendikbud kontroversial ini secara tidak langsung dapat melegalkan seks bebas dengan dalih suka sama suka

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Saiful Hadi Baroh, Founder Atjeh Lung Care, bekerja sebagai dokter puskesmas Mane, Kabupaten Pidie. Saat ini mengikuti program Pendidikan Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK USK/RSUDZA. 

Bebrapa jalur rantai penularan HIV adalah pemakai narkoba suntik dan hubungan kelamin. Namun penularan HIV juga dapat terjadi akibat pembuatan tato yang tidak memenuhi standar kesehatan. Hal yang sering tersembunyi diantara kita, adalah penularan HIV melalui hubungan kelamin.

Tingginya mobilitas penduduk dari suatu daerah ke daerah lain menyebabkan penyebaran HIV sulit terbendung. Tidak kita pungkiri, beberapa kasus HIV menular kepada istri karena suami yang pernah berhubungan dengan wanita lain yang bukan pasangan sah yang kebetulan sudah terinfeksi penyakit menular seksual.

Namun hal ini juga bisa kebalikannya. Hal ini kita anggap perihal tabu untuk disampaikan, tapi kenyataannya kondisi ini terjadi dalam masyarakat kita. Beberapa komunitas sosial memaparkan fakta betapa mudahnya tindakan prostitusi bisa dilakukan di beberapa penginapan berkelas melati bahkan hotel bintang 3 di Banda Aceh, hanya dengan melakukan order pekerjaan seks komersial lewat aplikasi android.

Baca juga: Nasib Anggota DPRD dari PDIP yang Kepergok Mesum Dengan Istri Orang dalam Toilet

Belum lagi jumlah hubungan seks pasangan remaja atau mahasiswa yang sulit kita deteksi. Tapi kita tidak boleh diam dengan kondisi penyakit sosial ini. Prilaku-prilaku menyimpang tersebut tidak boleh luput dari pandangan kita, kita harus membuka pikiran, melakukan diskusi-diskusi tingkat akademisi dan tokoh masyarakat gampong agar prilaku seks menyimpang bisa nihil.

Karena hal tersebut selain dilarang keras dalam semua ajaran agama juga berimbas pada tingginya angka penularan HIV yang tanpa kita sadari menjadi ancaman serius bagi generasi muda Aceh ke depan. Saya rasa pos kamling harus kembali diaktifkan, karena tidak hanya berfungsi menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dari tindakan pencurian, tapi menjadi palang pintu lalu lalang anak muda atau siapapun yang ingin melakukan tindakan penyimpangan.

Banyak kejadian hubungan suami-istri dilakukan oleh pasangan tidak sah di kamar-kamar kost yang luput dari kontrol sosial. Belum lagi kalau kita berbicara tentang kekerasan seksual pada anak yang sering kali kita abai.

Terakhir dalam rangka peringatan Hari HIV-AIDS sedunia, kita patut mendukung upaya pemerintah untuk menghadirkan regulasi terkait perlindungan dan pencegahan tindakan kekerasan seksual dengan memberikan beberapa masukan dan usulan revisi.

Baca juga: Kapan Makmum Mulai Baca Al-Fatihah? Setelah atau Serentak Dengan Imam? Ini Kata Ustad Abdul Somad

Selain itu perlu kita tingkatkan pengetahuan masyarakat terkait pendidikan seks dan ancaman infeksi menular seksual. Dan mari kita aktifkan mekanisme kontrol sosial dengan upaya peduli dan lindungi melalui kekuatan kepemimpinan gampong yang mengatur ketertiban masyarakat untuk mencegah prilaku-prilaku menyimpang yang berpotensi merugikan kesehatan individu, menghancurkan keharmonisan keluarga, dan merobohkan struktur sosial masyarakat Aceh. Semoga kita bisa. Waallahu ‘alam.

*) PENULIS adalah Founder Atjeh Lung Care, bekerja sebagai dokter puskesmas Mane, Kabupaten Pidie. Saat ini mengikuti program Pendidikan Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK USK/RSUDZA.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved