Kupi Beungoh

Mudik, Antara Rindu dan Kenangan Masa Lalu

Rindu itu energi. Mampu menggerakkan jiwa raga untuk berkorban apa saja. Maka tak heran, berbagai persiapan jauh-jauh hari sudah dilakukan

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Nelliani, M.Pd, Guru SMA Negeri 3 Seulimeum, Aceh Besar. 

Semua itu menjadi kenangan yang melekat di hati.

Selebihnya, tentang cara kita menghargai kampung halaman, mencintai tempat lahir dan segala kenangan yang ada di dalamnya.

Yang utama, mudik lebaran sebagai media menjalin silaturahmi.

Islam sangat menganjurkan umatnya menyambung tali silaturahmi.

Terdapat banyak keberkahan dan kebaikan di dalamnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah, “Barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali silaturrahmi" (HR. Bukhari-Muslim).

Silaturahmi merupakan sarana saling memaafkan, menyambung yang terputus hingga merekatkan kembali hubungan yang renggang.

Silaturahmi itu indah dan membahagiakan.

Bisa berjumpa setelah sekian lama tidak bersua.

Ajang nostalgia masa lalu.

Saling berbagi pengalaman hidup di tanah rantau.

Menghapus gesekan dan percikan konflik dalam suasana penuh kemaafan.

Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh anak-anak.

Mereka gembira menerima angpau dari kakek, nenek, paman serta kerabat.

Bukan masalah besar kecilnya nominal yang diberi, namun lebaran merupakan moment unik berbagi rezeki sekaligus mengajarkan mereka arti peduli.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved