Kupi Beungoh
Mengenang Tokoh Pendidikan Aceh T.H.M. Sulaiman Shah
Ayahanda T.H.M Sulaiman Shah atau akrab dipanggil Ayahanda adalah pria kelahiran Kampung Blang, Sigli, 5 Desember 1945.
Oleh: Denny Satria
Hari ini, 24 Juni 2023, bertepatan dengan tahun ke-3 wafatnya Ayahanda T.H.M Sulaiman Shah. Ia merupakan salah seorang tokoh Pendidikan Aceh yang turut mencerdaskan anak Aceh melalui Universitas Serambi Mekkah, lembaga pendidikan yang telah melahirkan puluhan ribu sarjana sejak tahun 1985.
Ayahanda T.H.M Sulaiman Shah atau akrab dipanggil Ayahanda adalah pria kelahiran Kampung Blang, Sigli, 5 Desember 1945. Beliau menikah dengan putri pahlawan nasional asal Aceh, Dr. Mr. Teuku Haji Muhammad Hasan.
Dalam beberapa catatan, disebutkan bahwa Ayahanda T.H.M. Sulaiman Shah merupakan sosok pekerja keras dan multitalenta. Dengan kecerdasan dan komitmennya memajukan Aceh, beliau berhasil menciptakan perubahan signifikan dan modernisasi di berbagai bidang, seperti Pendidikan, Jurnalistik, Seni dan Budaya. Darah pejuang mengalir dalam dirinya, namun perjuangan beliau bukanlah dengan mengangkat senjata, melainkan dengan ilmu yang dimilikinya.
Baca juga: Rumoh Geudong, Bukti Sejarah yang tak Seharusnya Dilenyapkan
Sederet karir telah dilakoninya, yang mana kesemuanya memberikan dampak bagi masyarakat sekitar. Berikut adalah kiprah beliau semasa hidup yang patut kita kenang:
Wartawan
Selama hidupnya, ayahanda T.H.M. Sulaiman Shah pernah menjadi wartawan di era Orde Lama. Setelah menyelesaikan pendidikan Upgrading Journalist School pada tahun 1966 di Jakarta, beliau bekerja sebagai wartawan di media Nusa Putra, mingguan Dharma Bhakti, dan di sejumlah media lainnya.
Dr. Abdul Gani Asyiek, M.A, seorang pakar linguistik ternama di Aceh, pernah mengatakan jika berbicara mengenai wartawan yang andal, di matanya Ayahanda adalah sosok tersebut.
Selain peduli dengan kondisi wartawan, Ayahanda juga pernah menjalani profesi itu.
Masa mudanya dihabiskan sebagai wartawan. Banyaknya pengalaman di lapangan membuat Ayahanda menjadi sosok wartawan yang andal.
“Berdayakan pers, maka pemerintah bisa memperpendek rentang komunikasi dengan masyarakat yang jauh dari pusat pemerintahan.
Harus ada pihak yang memperhatikan karya-karya wartawan, khususnya wartawan Aceh.
Baca juga: Mutee, Janda Cantik dari Aceh yang Miliki Usaha Konveksi "Go Nasional"
Baik karya jurnalistiknya, maupun karya intelektual mereka yang berkaitan dengan ilmu jurnalistik yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat secara umum.
Selama ini sangat sedikit orang yang memperhatikan kerja-kerja wartawan.
Padahal, tanpa ada karya wartawan, mustahil keberhasilan daerah dapat terangkat ke permukaan dan diketahui dunia.
Wartawan itu tugasnya sangat mulia. Kalau tidak ada mereka, bagaimana kita bisa tahu keberhasilan pembangunan Aceh. Apa yang masih harus diperbaiki, dan apa yang harus dibenahi. Maka, kita-kitalah yang harus peduli”, kata Ayahanda (catatan M. Arief Rahman)
Integritas dan Sistem Bercerai, Korupsi Berpesta |
![]() |
---|
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.