Kupi Beungoh

Realitas Pendidikan Aceh: Tertutup dan Kalah Saing, Apa Solusinya?

Sebagai wujud implementasi keempat keistimewaan tersebut, di Aceh terdapat Kompleks Keistimewaan.

Editor: Amirullah
For Serambinews
Cut Chusnul Agmeliani dan Wildia Ulfita Ladayani adalah Keduanya adalah mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Penasaran dengan pernyataan Prof Syahrizal, kami mencoba mencari referensi tambahan tentang mutu pendidikan Aceh beserta ketersediaan anggaran untuk membangun pendidikan di Aceh.

Dilansir dari web INFOACEH.NET, Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah juga mengungkapkan hal yang sama ketika memberikan sambutan di acara Hardikda Aceh ke-64. Menurutnya, mutu pendidikan di Aceh saat ini masih jauh dari harapan semua pihak.

Untuk itu, Bustami merasa perlu gerak langkah bersama untuk melakukan pembenahan dan dan penguatan yang lebih komprehensif dalam membangun sistem pendidikan Aceh.

Beliau juga menghimbau kepada seluruh pihak agar terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan dilanjutkan dengan evaluasi yang terukur.

Indikator Mutu Rendah

Banyak pihak memberikan kritik tajam terhadap mutu dan kualitas pendidikan di Aceh yang rendah. Hal ini bisa dilihat dari hasil ujian Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) untuk masuk perguruan tinggi negeri.

Dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) masuk Perguruan Tinggi Negeri 2021, nilai lulusan SMA/MA asal Aceh untuk soal Saintek berada pada peringkat 24 dengan nilai rata-rata 486,6. Adapun untuk nilai soal Soshum berada pada peringkat 26 dengan nilai rata-rata 472,86. (Lihat wawancara Serambi Indonesia dengan Prof Samsul Rizal, 26 Juni 2021).

Nilai di atas adalah mutu atau kemampuan (kualitas) alumni SMA/MA di Aceh dalam menjawab soal dalam UTBK. Ini berbeda dengan jumlah kelulusan (kuantitas) yang berada di rangking 8 (2021) dan 9 (2023).

Melihat data penerimaan PTN melalui jalur SNBT 2023, penulis menyoroti perbandingan pendaftar PTN dari 10 provinsi, Aceh menjadi sorotan pertama dengan jumlah minat pendaftar PTN paling rendah, dengan 16.550 orang dan yang diterima 6.734 orang.

Hal ini berbanding terbalik dengan Provinsi Jawa Timur dengan minat pendaftar 112.421 orang dan yang diterima hanya 5.862 orang. Dari data ini kita melihat perbandingan minat pendaftar PTN asal Aceh sangatlah rendah dibandingkan provinsi yang masuk dalam 10 besar.

Hanya 4 Sekolah Unggul

Menurut data dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), tercatat hanya ada empat SMA dan sederajat di Aceh yang masuk bagian dari 1.000 sekolah terbaik nasional pada tahun 2022.

Pada urutan pertama, SMA Negeri Modal Bangsa dengan nilai rata-rata UTBK sebanyak 565,451 poin. Ia berada pada peringkat ke-157 Nasional.

Pada urutan kedua, MAN Insan Cendikia Aceh Timur dengan nilai UTBK rata-rata 540,132 poin. Ia berada di peringkat ke-378 nasional.

Posisi ketiga, SMAN 10 Fajar Harapan Bangsa Banda Aceh yang memperoleh nilai rata-rata UTBK 536,13 poin. Ia masuk peringkat ke-434 nasional.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved