Kupi Beungoh
Umat Islam Berduka: Sebait Doa Untuk Palestina dan Dunia Islam
Perang antara Hamas dan Israel, pecah kembali pada tanggal 7 Oktober 2023 sampai hari ini belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan serangan bom
Namun demikianlah kenyataannya yang kita lihat, kita dengar, sehingga perang antara Israel dengan Palestina layak disebut perang Agama, perang mempertahankan diri, mempertahankan keimanan, keyakinan, mempertahankan tanah air, agar bisa aman dalam beribadah.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan wajib bagi warga palestina mempertahankan diri dan negerinya, wajib bagi rakyat Palestina mengusir Israel dari Palestina, wajib bagi semua rakyat palestina untuk berjihad. Sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini:
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. (QS. At Taubah 41).
Lalu bagaimana dengan muslim di belahan dunia lainnya? Bagi mereka wajib membantu muslim palestina dengan apa yang dia miliki, dengan jiwa, dengan harta, dengan pikiran atau dengan sebait do'a selemah-selemahnya iman, karena sesama muslim itu bersaudara.
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)
Dalam hadis lain disebutkan:
“Barangsiapa membela kehormatan saudaranya (sesama Muslim), maka hal itu menjadi penghalang untuknya dari api neraka.” (HR Tirmidzi).
Kita yang lemah, kita tidak punya kekuatan yang canggih, kita tidak punya harta yang melimpah, kita tidak punya kuasa menghadapi kekejaman Israel?
Namun Kita punya hati, punya rasa sayang terhadap Muslim Palestina, dan semua muslim dimanapun mereka berada. Kita punya tangan untuk menulis kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina, kita punya lisan untuk menyampaikan kepada dunia kepada generasi Islam tentang Israel dengan sangat kejam membunuh, membantai muslim di palestina dari anak-anak, perempuan, rakyat biasa yang tidak berdosa.
Kita bisa mengajarkan kepada generasi Islam tentang Al-Quds, tentang negeri para nabi yang wajib kita jaga bersama.
Kita bisa mengajarkan jihad kepada generasi muda Islam, Jihad dalam makna "bersungguh-sungguh". Bersungguh-sungguh membantu rakyat Palestina, dan muslim lainnya meski hanya dengan sebait do'a, selemah-lemahnya iman".
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. (QS. Hujurat:15).
Jihad dalam bentuk lain bisa dilakukan adalah bersungguh-sungguh menjadi yang terbaik dalam posisi masing-masing. Jihadnya anak muda, bersungguh-sungguh dalam hal belajar dan menjaga diri dari prilaku yang negatif agar suatu hari dapat memimpin dunia, dapat menjaga kaum muslimin dan syari'at Islam.
Jihadnya seorang pekerja adalah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya semaksimal kemampuan. Jihadnya seorang pemimpin adalah memimpin dengan adil, dengan kasih sayang, agar kepemimpinannya menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Jihadnya orang tua adalah berusaha menjadi orang tua teladan dalam kebaikan, berusaha keras mendidik anak-anak dengan nilai agama, mendorong anggota keluarga meninggalkan pekerjaan sia-sia seperti merokok, main game, sibuk dengan handphone, sampai menghabiskan waktu siang dan malam, yang seharusnya waktu tersebut dapat digunakan untuk belajar, menghafal Al-Qur'an, beribadah, bekerja, istirahat, membantu orang tua atau amal shaleh lainnnya.
Orang tua dapat menggerakkan anggota keluarganya, seorang guru dapat menggerakkan muridnya, seorang dosen dapat menggerakkan mahasiswanya, seorang pemimpin dapat menggerakkan karyawannya, rakyatnya untuk memenuhi mesjid dengan shalat berjama'ah di lima waktu shalat.
Shalatnya 5 waktu umat Islam di mesjid dengan berjama'ah, ini sangat ditakuti oleh kafir yang membenci Islam. Karena dengan berkumpul di mesjid, ini adalah kekuatan bagi muslim, saling menguatkan, silaturahmi, berdo'a bersama-sama sampai langit itu dipenuhi dengan Do'a, sampai 'Arasy bergetar, merayu Allah agar memberi kemenangan bagi kaum muslimin.
Jika umat Islam berkumpul di Mesjid, dilima waktu shalat berjama'ah, lima waktu tersebut para Ilmuwan para Alim ulama, ustadz, dapat menyirami keimanan umat Islam dengan tausiyah, tentang berbagai hal, agar keimanan dan kecintaan setiap muslim tumbuh dan subur kembali kepada Islam.
Dengan nasehat-nasehat tersebut diharapkan keimanan umat Islam berkobar kembali, semangat keIslaman dan kecintaan umat Islam terhadap agama akan kembali seperti semangat generasi Islam pada masa Nabi, sampai mampu menguasai 3/4 jazirah Arab.
Jika jalur bumi kita tidak berdaya, kita lemah, kita membangun jalur langit yaitu dengan "do'a", do'a adalah salah satu senjata bagi seorang muslim.
Ketika mesjid-mesjid itu penuh dengan jama'ah dilima waktu shalat, ketika itulah kemenangan bagi kaum muslimin sudah dekat. Kenapa demikian? karena hanya orang yang bertakwa yang sanggup menjaga shalat 5 waktu dimesjiid.
Kepada orang bertakwa, Allah bukakan penyelesaian bagi setiap masalah yang mereka hadapi.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS At Thalaq: 2-3)
Tentunya dengan ketakwaan itu yang akan menghantarkan umat Islam kepada kemenangan.
"Katakan sesungguhnya pertolongan dan kemenangan itu sudah dekat.”(QS.al-Baqarah: 214).
Moga Allah memberikan hidayah kepada kita semua, dan meneguhkan keimanan kita semua hanya kepada Allah SWT
*) PENULIS Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DISINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.