Kupi Beungoh

Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029 - VI: Gen Z dan Alpha, Literasi dan Numerasi Abad 21

Digitalisasi menghubungkan orang, gampong, kota, negara, dan benua dengan cara yang mampu meningkatkan potensi individu dan kolektif kita

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Diantara sejumlah elemen kunci untuk membantu siswa menjalani hidupnya dimasa depan, maka literası dan numerasi adalah dua komponen utama yang dianggap sebagai kunci sukses memasuki abad ke 21. Cukup banyak seruan dan peringatan , bahkan pemerintah sendiri telah melaksanakan agar penguatan literasi dan numerasi semenjak pra sekolah sampai sekolah lanjutan.

Walaupun telah dilaksanakan dengan sungguh sungguh, masih cukup banyak yang harus dikerjakan.

Banyak pihak tidak sadar bahwa istilah dan sifat literasi dan numerasi telah bervolusi besar dari abad 20 ke abad 21.Bentuk akhir evolusi literasi dan numerasi inilah yang kini menjadi tantangan besar kita untuk diterapkan pada anak didik kita , sehingga mereka siap dań mampu menjalani

Pada pertengahan tahun 90-an dan sebelumnya, yang dimaksud dengan literasi lebih terkait dengan prosa , bahasa murni , yakni pemahaman bagian-bagian teks yang saling berhubungan. Pengertian itu kini telah berobah sesuai dengan perkembangan zaman.

Literasi ini dianggap terpisah dari literasi dokumen , yakni kemampuan untuk memahami dan menangani teks-teks seperti formulir, grafik, tabel, peta, dan diagram – jenis bacaan yang menjadi bagian terbesar dari keterlibatan banyak orang dewasa dengan teks. Satu dekade kemudian, literasi disatukan menjadi satu konstruksi tunggal yang menembus setiap aspek kehidupan orang dewasa.

Kini defenisi literasi telah berkembang sedemikian rupa, dan bahkan telah menjelma kedalam bentuk baru yang mempunyai aspek kritis, yang melampaui sekedar kemampuan fungsional untuk paham dan tahu menggunakan teks. Lebih lanjut litrasi kini berasosiasi dengan kemampuan “mengakses” dan “mengekstrak” informasi dari berbagai sumber digital.

Samahalnya dengan literasi, numerasi konvensional yang selama ini digunakan, dalam tigapuluh tahun terakhir juga telah berevolusi dengan cepat. Pengertian numerasi dahulunya berkaitan dengan literasi kuantitatif, yakni kemampuan untuk mengoperasikan aritmatika pada angka angka yang tertúlis sebagai materi cetak.

Pada penghujung dekade pertama 2000, numerasi telah berobah substansinya , yakni kemampuan menerapkan matematika secara efektif dalam berbagai situasi, yang kemudian berkembang lebih lanjut kepada kemampuan untuk mengakses, menggunakan,menafsirkan, dan mengkomunikasikan ide-ide matematika, bahkan secara kritis. Ini artinya numerasi telah berkembang lebih dari sekedar membawa peran fungsional.

Jika kita ingin memastikan anak-anak Aceh ke depan tidak asing dengan masa depannya, inilah model literasi dan numerasi yang tidak hanya mesti diterapkan, akan tetapi mesti dikerjakan dalam dunia pendidikan kita dengan sungguh-sungguh.

Literasi seperti inilah kini yang sedang dipraktekkan, dikreasikan, dań diinovasikan secara terus menerus di negara-negara maju dań negara berkembang di seluruh dunia. Literasi dan numerasi seperti inilah yang kini sedang dikerjakan oleh pemerintah pusat di berbagai tingkatan pendidikan, mulai dări pendidikan pra sekolah. 

Skill anak didik abad ke 21 mensyaratkan semua mata pelajaran dapat didekati dengan menggunakan konsep literasi dan numerasi. Literasi kini tidak hanya terkait denga mata pelajaran bahasa dan numerasi dengan pelajaran matematika.

Literasi dan numerasi inilah yang akan membekali ketrampilan kognitif, yang melebihi penguasaan materi akademik yang mendasari berpikir kritis, kreativitas, pemecahan masalah, komunikasi dan kolaburasi, kesadaran lintas budaya, belajar cara belajar, berikut dengan kompetensi sosial dan emosional anak didik.

*) PENULIS adalah Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved