KUPI BEUNGOH
Berjuang Membumikan Alqur'an, Syech Fadhil Sosok Pemimpin yang Dibutuhkan Aceh
Syech Fadhil memiliki komitmen yang mendalam terhadap pengembangan ilmu Alqur’an di Aceh, sebuah warisan yang telah ia rawat dan kembangkan sejak lama
Oleh: Fajri M. Isa *)
DALAM dinamika pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh 2024, nama Syech Muhammad Fadhil Rahmi Lc MA telah muncul sebagai salah satu calon yang paling kuat dan menarik perhatian publik.
Sebagai calon wakil gubernur, ia membawa rekam jejak yang panjang sebagai ulama, pemimpin sosial, dan penggerak pendidikan Alqur’an bersanad.
Di samping kiprahnya di ranah politik, Syech Fadhil memiliki komitmen yang mendalam terhadap pengembangan ilmu Alqur’an di Aceh, sebuah warisan yang telah ia rawat dan kembangkan sejak lama.
Pada 18 September 2024, Syech Fadhil mengikuti uji kemampuan baca Alqur’an yang diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Dalam tes tersebut, Syech Fadhil menunjukkan kelihaiannya membaca Alqur’an, bukan hanya sebagai bentuk kelayakan formal, tetapi juga sebagai bukti bahwa dirinya adalah pribadi yang mencintai dan mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tes tersebut hanya sekilas dari kiprah panjangnya dalam dunia pendidikan Alqur’an di Aceh. Melalui berbagai program dan gerakan yang ia inisiasi, Syech Fadhil telah berperan besar dalam menyebarkan ilmu Alqur’an bersanad ke seluruh pelosok Aceh.
Pada tahun 2015, sebagai Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Syech Fadhil mengambil inisiatif besar dengan membentuk Tim Tahsin IKAT Aceh.
Tim ini beranggotakan alumni Timur Tengah yang memiliki keahlian dalam ilmu Tajwid dan Tahsin Alqur’an. Tim Tahsin IKAT berperan sebagai wadah bagi para ulama yang ingin mengajarkan ilmu baca Alqur’an bersanad ke berbagai wilayah di Aceh.
Sebelum terbentuknya tim ini, para pengajar Alqur’an dari IKAT Aceh umumnya hanya mengajar di tempat masing-masing dengan jangkauan yang terbatas.
Namun, dengan adanya Tim Tahsin, mereka dapat lebih terorganisir dan menjangkau wilayah-wilayah seperti pesisir pantai Timur, Aceh Tengah, hingga Barat Selatan.
Baca juga: Antre Tak Lama Lagi, Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh Segera Berlakukan Aplikasi SiMarlin
Langkah ini menjadi awal mula penyebaran ilmu Alqur’an bersanad yang lebih sistematis di Aceh.
Pada bulan Ramadhan 2015, Syech Fadhil bersama Tim Tahsin IKAT mengadakan program Ramadhan Qur’anic Camp, yaitu Daurah Tajwid Bersanad pertama di Aceh.
Program ini diadakan selama 10 hari di Rusunawa UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dan diikuti oleh para guru Alqur’an, imam shalat, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Program ini berhasil meningkatkan kemampuan para peserta dalam ilmu tajwid dan tahsin Alqur’an.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.