Kupi Beungoh

Sekelumit Kisah Lampineung si Kota Baru Banda Aceh

Cikal bakal GKB bermula ketika dibangunnya komplek perumahan dinas di lahan kosong yang sebagian besarnya berupa sawah dan rawa-rawa milik Pemerintah

Editor: Yeni Hardika
FOR SERAMBINEWS.COM
Azhar Abdullah Panton, Alumnus Universitas Syiah Kuala, peminat literasi sejarah Aceh 

GKB memiliki 12 unit sekolah, mulai jenjang PAUD hingga sekolah menengah dengan rincian satu PAUD, tiga TK, satu SD, dua SMP, dan lima SMA/SMK.

Hingga tahun 1991 di gampong yang asri dan memiliki akses jalan yang luas ini juga berdiri kampus Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang berlokasi di komplek Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh saat ini. 

Baca juga: Blang Padang: Jalan Tengah untuk Marwah dan Keadilan Sejarah

Di GKB juga berdiri dengan megah Balee Meuseuraya Aceh (BMA) dan Stadion H Dimurthala yang menjadi homebase Persiraja ‘Lantak Laju’ Banda Aceh

Untuk sarana ibadah, GKB memiliki dua masjid. Satu, Masjid Al-Badar, masjid gampong yang terletak di depan BMA.

Satunya lagi, Masjid Al-Mabrur yang terdapat di komplek asrama haji.  

Selain itu ada dua meunasah, masing-masing di Jurong Malikussaleh dan Tgk Tanoh Abee.

Penggunaan lahan di GKB hanya 29 persen untuk pemukiman, sisanya untuk perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya. 

Dewasa ini GKB semakin bergeliat sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Banda Aceh.

Ini ditandai dengan tumbuh suburnya gerai dan gerobak kuliner, warung kopi dan aneka bisnis lainnya.

Saban Rabu, GKB juga tambah semarak dengan kehadiran pasar tani yang digelar di lokasi ekspo Bank Aceh Syariah. 

Sejak berdiri, GKB telah dipimpin oleh tujuh keuchik, enam lurah, dan tiga penjabat (Pj) keuchik.

Rentang 1958-1981 dipimpin oleh Keuchik Rosman (1958-1961), I M Husin (1961-1962), M Kasim Arsyad (1962-1964), dan Ismail Hasan (1964-1965).

Berikutnya Zakaria Alibasyah yang menjabat dua periode, 1965-1970 dan 1973-1981.

Diantara dua periode kepemimpinan Zakaria Alibasyah, sempat diselingi dengan Pj keuchik yang dipangku oleh Usman Ali (1970-1973). 

Pada tahun 1981, GKB menjadi salah satu dari 20 gampong di Banda Aceh yang statusnya berubah menjadi kelurahan. Lurah pertama ditunjuk T Uyun Hasan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved