Kupi Beungoh
Tradisi Ziarah Kubur Pada Hari Raya Sudah Mulai Dilupakan
Ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya dapat digolongkan sebagai orang Aceh yang memiliki landasan dalam ajaran Islam.
*) Oleh: Suandi
PERUBAHAN zaman dan gaya hidup masyarakat di era yang serba modern sekarang ini, telah membuat tradisi ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya kurang penting dilakukan masyarakat pada dewasa ini.
Konon lagi dengan terjadi perubahan nilai-nilai sosial masyarakat sudah menganggap tradisi ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga sudah kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini.
Apa lagi dengan kurang pendidikan agama tentang hikmah ziarah kubur orang tua dan sanak kelurga sudah membuat masyarakat kurang motivasi untuk melaksanakan ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya.
Ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya dapat digolongkan sebagai orang Aceh yang memiliki landasan dalam ajaran Islam.
Ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya harus dilakukan sesuai menurut ajaran Islam.
Ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga diperbolehkan dalam ajaran Islam untuk mendoakan kepada orang tua dan sanak keluarga yang telah meninggal, untuk dapat membantu seseorang mengingat kerpada kematian dan kehidupan negeri akhirat serta untuk mengambil pelajaran dari kehidupan orang yang telah meninggal dunia dan untuk memahami pentingnya kehidupan negeri akhirat.
Kalau ziarah kubur untuk meminta bantuan dari roh arwah dan atau untuk meminta pertolongan dari roh arwah serta untuk melakukan ritual atau kebiasaan-kebiasaan lain yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka ziarah kubur yang dil;akukan tersebut tidak diperbolehkan dan atau diharamkan dalam ajaran Islam.
Disinilah umat Islam yang perlu diwaspadai dan diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan ziarah kubur jangan sampai jatuh musrik. Batasan boleh dan tidak boleh ziarah kubur terletak pada sesuai atau tidak sesuai dilakukan menurut ajaran Islam.
Dalam ajaran Islam, ziarah kubur diperbolehkan dan bahkan dianjurkan selama seseorang melakukan ziarah kubur untuk membantu dirinya mengingat kepada kematian dan kehidupan negeri akhirat,
untuk mendoakan kepada orang tua dan sanak kelurga yang telah meninggal dan memohon keampunan bagi mereka, serta untuk mengambil pelajaran pada mareka yang telah meninggal sehingga terdorong seseorang untuk meningkatkan iman, dan ketakwaan serta meningkatkan amal ibadah untuk bekal kembali ke negeri akhirat.
Fenomena yang muncul sekarang ini, kita sudah mulai sudah mulai mulupakan ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya, karena sibuk dengan urusan-urusan pribadi, sibuk dengan pangkat dan jabatan yang disandannya, serta sudah terlena dengan harta yang dimilikinya sehingga sudah lupa kepada orang tua dan sanak keluarga yang telah tiada.
Pada hal kita selaku anak yang shaleh memiliki kewajiban melihat pusara orang tua dan sanak keluaga yang telah meninggal dan mengirim doa kepada mareka agar diampuni segala dosa, dijauhkan azab kubur dan diterima segala amal ibadahnya serta ditempatkan nanti dalam syurga di negeri akhirat kelak.
Kemudian untuk dirinya akan muncul kesadaran ingat kepada kematian dan kehidupan hari akhirat, meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT serta meningkatkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap orang lain.
Ada beberapa alasan yang sangat menonjol tradisi ziarah kubur orang tua dan sanak keluarga pada hari raya sudah mulai dilupakan oleh masyarakat.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.