KUPI BEUNGOH

Mencari Jalan Terbaik untuk Geurutee:Jembatan Spiral, Terowongan, Jembatan Layang atau Revitalisasi?

Keempatnya memiliki kelebihan dan kekurangan yang patut ditimbang secara hati-hati, bukan hanya dari sisi teknis dan biaya, tetapi juga dari aspek..

Editor: Agus Ramadhan
FOR SERAMBINEWS.COM
Guru Besar Bidang Geologi Kelautan Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Muhammad Irham, S.Si, M.Si. 

Pembangunan jembatan spiral di Gunung Geurutee menghadapi sejumlah kelemahan dan tantangan serius.

Struktur spiral memerlukan ruang horizontal yang luas, dengan radius putar bisa melebihi 100 meter per putaran.

Ini sulit diwujudkan karena ruang terbatas antara tebing dan laut, sehingga kemungkinan harus menjorok ke laut atau dibangun bertingkat—yang berarti biaya jauh lebih mahal dan fondasi menjadi kompleks di perairan dalam.

Selain itu, konstruksi spiral memerlukan material khusus yang tahan gempa dan abrasi laut.

Jembatan juga rentan terhadap angin kencang dan cuaca ekstrem dari arah Samudra Hindia, serta harus didesain tahan gempa dan tsunami.

2. Tewrowongan

Terowongan Geurutee menawarkan solusi yang lebih modern dan tahan bencana.

Terowongan memungkinkan kendaraan melintas secara aman tanpa menghadapi tanjakan curam atau tikungan tajam.

Terowongan juga lebih aman terhadap gempa bumi, abrasi laut, dan longsor.

Namun, terowongan membutuhkan biaya yang sangat tinggi serta sistem pemeliharaan canggih seperti ventilasi, pencahayaan, dan sistem evakuasi.

Perlu diketahui bahwa Gunnug Geurutee merupakan formasi batuan gamping atau batuan calcium karbonat.

Batuan kalsium karbonat (limestone) memiliki potensi risiko geologi yang signifikan akibat proses karstifikasi, yaitu pelapukan batuan oleh air yang mengandung CO2.

Proses ini membentuk gua, rongga, dan lorong bawah tanah yang menyebabkan ketidakstabilan struktur.

Akibatnya, area permukaan dapat mengalami amblas (sinkhole), dan langit-langit terowongan berisiko runtuh jika tidak diperkuat secara memadai.

Selain itu, sistem karst memiliki aliran air bawah tanah yang kompleks dan sulit diprediksi, yang dapat menyebabkan rembesan atau banjir dalam terowongan.

Oleh karena itu, desain sistem drainase dan waterproofing yang efektif sangat penting.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved