Kupi Beungoh

Jakarta Jangan Pancing Amarah Rakyat Aceh

Pemerintah Indonesia melalui Kemendagri justru kembali melukai Aceh lewat keputusan yang menyerahkan empat pulau di Aceh Singkil kepada Sumatera Utara

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Mendagri Tito Karnavian (kiri) dan Jafar Insya Reubee, Perantau Aceh di Malaysia 

 Ada kekhawatiran bahwa sengketa ini dapat memicu perpecahan dan "mengadudombakan" Aceh dengan Sumatera Utara, mengingat hubungan baik yang selama ini terjalin.

Meskipun belum ada kepastian, isu potensi migas di sekitar pulau-pulau tersebut juga menjadi perhatian. 

Beberapa pihak mengaitkan keputusan Kemendagri dengan keberadaan blok migas OSWA, meskipun Kemendagri menepis isu adanya kepentingan politis atau hadiah untuk pihak tertentu.

Baca juga: Pemerintah Aceh Pilih Jalur Kekeluargaan dengan Kemendagri Selesaikan Polemik 4 Pulau

Pemerintah Aceh telah menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum melalui PTUN, melainkan akan melakukan langkah administratif dan politis untuk mempertahankan hak atas empat pulau tersebut. 

Mereka akan menyampaikan keberatan kepada Presiden Prabowo Subianto jika tidak ada kesepakatan dalam pertemuan dengan Kemendagri.

Kemendagri sendiri akan mengkaji ulang keputusan terkait empat pulau ini, dan berencana memanggil pejabat serta tokoh masyarakat dari kedua provinsi untuk mencari solusi.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, sempat mengajak Aceh untuk mengelola bersama empat pulau tersebut. 

Namun, usulan ini ditolak oleh Jusuf Kalla yang berpendapat tidak ada konsep pengelolaan wilayah bersama antar dua provinsi.

Baca juga: Mualem Tegaskan Tak Ada Ruang Negosiasi dengan Sumut Soal 4 Pulau di Singkil 

Sengketa ini menyoroti kompleksitas dalam penentuan batas wilayah antarprovinsi, terutama ketika melibatkan pulau-pulau kecil. 

Penting bagi pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah ini dengan bijak, berdasarkan bukti-bukti yang kuat (historis, geografis, legal), serta mempertimbangkan aspek sosial dan politik. 

Keputusan yang transparan, adil, dan berpihak pada kebenaran akan menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan antarwilayah dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. 

Pendekatan dialog dan musyawarah tetap menjadi jalan terbaik untuk mencapai solusi yang dapat diterima semua pihak.

Kini bola panas ada di tangan Jakarta, memadamkan sendiri masalah ini dengan menyerahkan kembali empat pulau itu kepada Aceh.

Atau bola panas bertambah besar hingga membakar semua kepercayaan rakyat Aceh terhadap Jakarta yang telah terbina selama ini.

Ingat! dalam tubuh generasi rakyat Aceh mengalir darah pejuang yang sudah terbukti saat Aceh menjadi salah satu kerajaan yang disegani di dunia di masa silam.

Hanya soal waktu darah perlawanan itu mendidih kembali. Elit Jakarta harus ingat sejarah Aceh. Jangan memgambil keputusan yang keliru soal Aceh. Termasuk jangan usik sejengkal pun tanah Aceh.(*)

*) PENULIS adalah Perantau Aceh di Malaysia

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved